Wednesday, January 16, 2019

LANGIT (CERITA BERSAMBUNG)


LANGIT

-HUJAN- 

‘’hal apa yang paling kau sukai ?’’ tanya rangga pada aliya.
‘’langit.’’ Ungkap aliya menatap binar langit malam yang dipenuhi bintang.

-------
Intro
-------
                                                                               
          Namaku Bintang Aliya putri karina, panjang bukan? Namun aku sering dipanggil aliya. Aku gadis remaja yang baru menginjak usia 19 tahun. Aku seorang mahasiswi keperawatan, aku lahir dan tinggal di kota kemacetan, dan kalian tentu tau itu dimana. Ya jakarta. Memangnya kota mana lagi yang mengalami traffict jam parah setiap harinya.

          Aku anak ketiga dari tiga bersaudara, saudara ku yang pertama bernama azwarrianda alias rian, ia bekerja sebagai salah satu karyawan hotel, dan kakak perempuanku bernama awana kayla alias kak lala yg masih kuliah semester akhir. Ibuku seorang guru sekolah dasar, ayahku juga seorang guru. Aku dibesarkan dari sebuah keluarga yang paham betul akan attitude dan nilai moral. Aku bersyukur diberikan anugrah keluarga seperti mereka.

--------
Jakarta, 17oktober 2014
--------
         Suasana mendung sudah se dari pagi menutup langit ibukota, suasana menjadi gelap, angin juga berhembus kencang hingga beberapa kali terdengar suara dentuman pintu kelas yang terbanting angin. SMUN 2 Jakarta yang biasanya riuh di jam istirahat mendadak sepi. Bisa kulihat disetiap kelas para siswa/i memilih tidur dibanding mengisi perut mereka dikantin sekolah seperti biasanya. Mereka semua tidur di lantai seperti ikan asin yang sedang terjemur. Berbeda denganku.
Hujan adalah hal yang kusukai, aku takkan menyianyiakan kesempatan indah yang diberikan Tuhan untukku. Aku berdiri di koridor depan kelas, mengulurkan tangankku menyentuh setiap percikan hujan yang turun. Beberapa kali aku tersenyum. Dan membasuh wajahku dengan air hujan yg tertampung ditangan.

‘’jangan main hujan, ntar sakit loh’’ suara bass yang kuyakin milik laki-laki membuyarkan kegiatanku. Kutarik uluran tanganku dan menatap aneh orang ini.
‘’sksd’’ bathinku. Kuhiraukan ucapannya, aku melanjutkan kesenanganku yang sempat tertunda.
‘’aku ngomong sama kamu loh, bukan sama tembok’’ ucapnya lagi.
‘’apa sih mau ini orang ?’’aku kembali membathin,  aku bahkan tak meliriknya lagi.
‘’ aku rangga’’ ia menjulurkan tangannya.
‘’aku tau’’bathinku.  ku tatap sinis wajahnya lalu berbalik meninggalnya dan memasuki kelas.
---
‘’loh kok lu masuk ? udah cukup main hujannya ?’’ tanya karin terbangun dari posisi baringnya.
‘’emang gue gak boleh masuk kelas ? kan ini bukan Cuma kelas lo !’’ aku bergegas duduk dikursi dan menelungkupkan wajahku ke meja.
‘’pms lo ? ato kesambar petir ? ato lu ketemu setan penunggu sekolah ? yang lagi trending topik ?’’ shit ! mood gue yang awalnya bagus malah jadi buruk gara-gara itu cowok. Ditambah lagi sifat super keponya karin double sial gue hari ini.
            Karin. Karin itu temen sebangku gue dari kelas 1 SMU dan sekarang kita udah kelas XI. Dia itu emak emak rempong super kepo, yang gak bakalan diam kalo belum dikasih jawaban. Sedikit flashback tentang karin. Dia itu pernah dipanggil keruang bk gara-gara kepo dan nanya lansung ke guru tentang gosip bu wilda pacaran sama pak bras. Gile kan ? emang gak waras ini anak satu.
‘’stop rin ! gue lg badmood !’’
‘’what happen al, come on, tell me “ pinta karin menarik narik lengan seragam ku.
‘’it’s about him’’ jawabku melihat ke arah pintu kelas.
‘’siapa ? kak rangga ?’’ karin melirik kearah rangga dan melambai-lambaikan tangannya. Yg dibalas senyum sinis namun manis dari rangga. Sedari tadi rangga melihatku dengan berdiri diambang pintu.
‘’kak rangga ? bitch please karina melani, dia itu seumuran dan seleting sama kita. Kaka apaan coba’’
‘’tapi dia itu lebih tinggi daripada kita kali al, jadinya cocoknya dipanggil kakak’’ jawab karin sambil tersenyum sok imut.
‘’idih’’ gerdikku.
‘’atau gue panggil oppa aja gimana ? oppaaaa’’ sambung nya lagi, dan ini sumpah lebih menjijikkan lagi, pengucapannya yg sok kekorean dan manja manja geli yang hampir buat gue muntah.
‘’tuh ambil opah lo !’’ tangkas ku kembali menangkupkan wajah ke meja.
‘’bukan opah al, oppa !’’
-----
Kring kring kring
Bel yang seharusnya berbunyi dua kali tanda masuk, malah berbunyi tiga kali dan itu menandakan sudah bisa pulang. Sorak porak porandai terdengar nyaring dan memekikkan telinga, bagaimana tidak semua kelas bersorak dan bergegas excited meninggalkan kelas.
Hujan masih belum berhenti. Dan aku menjadi siswa paling terakhir yg meinggalkan sekolah. Aku memilih menatap seidkit lebih lama hujan dan melihat serta mencium wangi tanah yang dibasahi hujan cukup mengembalikan moodku yang hilang tadi.

---bersambung---


Aliya kenal rangga darimana ya ?
Ada yang penasaran ?
baca dipostingan selanjutnyaa yaaaa.
thank u 




PUISI: ''RINDU DALAM RANTAUAN''

RINDU DALAM RANTAUAN Rasa itu kembali menyapa Lagi dan lagi Ia terus saja kembali Bahkan ketika sudah kupaksa untuk pergi Bu...